Manajemen Operasional - Strategi Manajemen Operasional Menghadapi Era Globalisasi.
04.33
Globalisasi
merupakan suatu proses yang menyeluruh atau mendunia dimana setiap orang tidak
terikat oleh negara atau batas-batas wilayah, artinya setiap individu dapat
terhubung dan saling bertukar informasi dimanapun dan kapanpun melalui media
elektronik maupun cetak. Pengertian globalisasi menurut bahasa yaitu suatu
proses yang mendunia. Menurut ahli internasional,
Laurence E.
Rothernberg mengatakan “globalisasi ialah percepatan dari
intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan pemerintah
dari negara yang berbeda.”
sedangkan menurut Selo Soemardjan mengatakan “globalisasi merupakan sebuah proses
terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia
untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.”
Globalisasi
menciptakan ketergantungan antara suatu negara dengan negara lainnya.
Globalisasi juga merupakan sarana perdagangan antar negara yang nyaris tanpa
batas, karena mudah, tarif, bea masuk dan pajaknya pun juga rendah. Globalisasi
ditunjukkan dalam berbagai produk yang berasal dari negara-negara lain.
Misalnya di Indonesia hampir semua barang merupakan produk cina mulai dari
televisi, dvd player, sampai handphone pun merk china. Globalisasi juga
memberikan kemudahan untuk mendapatkan sesuatu yang berasal dari negara-negara
lain. Misalnya kita menginginkan suatu barang dari negara lain, maka kita
tinggal mengirimnya melalui pesawat atau lainnya. Selain itu kita juga bisa
mendapatkan informasi mengenai keadaan negara lain dengan cepat dan mudah yaitu
melalui internet, televisi ataupun media lainnya.
A.
MANAJEMEN DALAM ERA GLOBALISASI
Manajemen adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan
organisasi dengan memanfaatkan fungsi-fungsi manajemen seperti merencanakan
(planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading) dan
mengendalikan (controlling). Melihat pengertian manajemen tersebut, menekankan
pada penerapan fungsi-fungsi manajamen dalam sebuah kegiatan usaha agar
tercapai efisiensi dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam era globalisasi
seperti sekarang ini peranan manajemen sangatlah penting, mengingat ketatnya
persaingan dan segala bentuk perubahan yang tidak dapat kita diprediksi
sebelumnya.
Perubahan tatanan pandangan terhadap sebuah organisasi di
era globasasi menuntut adanya penerapan prinsip-prinsip manajemen yang dapat
membawa sebuah perusahaan menuju ke sebuah misi yang lebih maju. Organisasi
modern merupakan suatu organisasi yang aktivitas pokoknya melakukan pelayanan
kepada masyarakat dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan
pelayanan yang bermutu atau berkualitas. Salah satu prinsip organisasi adalah
fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa dinamis sesuai dengan dinamika
yang ada dalam organisasi dan juga harus memperhatikan perubahan dari luar
organisasi. Salah satu pendorong terjadinya perubahan yang mendasar dalam semua
organisasi di Indonesia adalah terjadinya reformasi nasional pada tahun 1998
yang lalu. Organisasi adalah wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia
yang terikat dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Organisasi bukanlah tujuan tetapi alat untuk
mencapai tujuan.
Sebagai bagian dari administrasi, organisasi adalah
merupakan wadah dimana kegiatan manajemen dijalankan. Karena itu tujuan dari organisasi
adalah juga merupakan tujuan manajemen. Dalam usaha mencapai tujuan, manajemen
memiliki peran agar proses pencapaian tujuan tersebut dapat berlangsung
secara efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna).
Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen seperti : planning, organizing,
actuating, dan controlling, tujuan organisasi dapat diupayakan untuk dicapai
dengan lebih baik. Manajemen memberi efektifitas dan efisiensi kerja yang lebih
baik bagi Manajer dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam mencapai tujuan
tersebut, manajemen memanfaatkan sumber daya yang tersedia atau
berpotensi. Adapun sumber daya manajemen (management resources) antara
lain: Akhlak (morale), orang (man), mesin (machine), material (material),
metode (method), uang (money), waktu (time), dan sasaran da’wah (market).
B.
MANAJEMEN OPERASIONAL GLOBAL
Persaingan global telah datang. Pertumbuhan pasar yang
cepat di Negara-negara seperti China dan Eropa Timur telah mendorong perusahaan
untuk memperluas operasinya secara global. Muncullah suatu standar baru dalam
persaingan global yang meliputi kualitas, variasi, costumization, kemudahan,
waktu dan biaya untuk keberhasilan dan survival perusahaan. Tugas manajer
operasipun menjadi lebih kompleks.
Tidak semua Negara dapat bergeser dari industrialisasi ke
manufaktur dan jasa atau layanan, karena banyak perekonomian Negara-negara
belum masuk ke era industrialisasi.Salah satu regional yang memasuki masa
transisi adalah Eropa Timur, yang merupakan pangsa pasar yang potensial untuk
memasarkan produk ataupun layanan, karena kenyataannya semua Negara dengan
kultur sosialis masih dalam tahap transisi untuk memasuki tahap industrialisasi
dan globalisasi. Disisi lain, dapat dilihat bahwa walau sama-sama Negara
kapitalis yang demokratik, seperti Canada dan united State Amerika adalah
sangat berbeda. Dari lingkungan ini dapat dilihat bahwa peran manajemen
operasional sangat ditentukan faktor lingkunganinternal masing-masing, walaupun
lingkungan eksternal yang sama dirumuskan dengan globalisasi.
C.
STRATEGI OPERASIONAL DI LINGKUNGAN GLOBAL
Manajer Operasional pada saat ini harus memiliki
pandangan global dalam strategi operasi, perkembangan yang cepat dalam
perdagangan dunia yang seolah dunia tanpa batasan, mengakibatkan banyak
organisasi memperluas organisasinya tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di
luar negeri.
1.
IDENTIFIKASI MISI DAN STRATEGI
Manajemen
Operasi yang efektif harus memiliki Misi dan Strategi
1.
Misi
Misi adalah
tujuan rasionalisasi atas keberadaan organisasi, menunjukkan kontribusi apakah
yang dapat diberikan kepada masyarakat, atau menunjukkan kearah mana organisasi
akan melangkah.Misi menjadi pembatas, fokus organisasi dan konsep dimana
organisasi akan melakukan kegiatannya.Jika misi organisasi telah ditetapkan,
maka masing-masing departemen fungsional (pemasaran, produk/operasi,dll) dapat
pula menentukan misi penunjang.
2.
Strategi
Setelah misi
ditetapkan, maka strategi dan implementasinya dapat dimulai. Strategi menunjukkan bagaimana organisasi akan bekerja untuk mencapai misi
dan tujuan-tujuannya, atau merupakan action plan organisasi untuk mencapai
misinya. Setiap departemen fungsional memiliki
strategi untuk mencapai misinya dan menunjang pencapaian misi organisasi. Strategi di kembangkan untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada,
menetralisir hambatan dan menghilangkan kelemahan.
Tiga konsep
strategi untuk mencapai misi yaitu diferensiasi,
cost leadership dan respon yang
cepat, ini berarti bahwa manajer operasi harus menghasilkan produk yang lebih
baik atau paling tidak berbeda dan lebih responsif.
Manajer operasi
harus menerjemahkan tiga konsep ini kedalam kegiatan-kegiatannya. Salah satu
atau kombinasi dari ketiga konsep ini akan menghasilkan system yang memiliki
keunggulan khusus di atas pesaing.
1.
Mengembangkan Misi dan Strategi Perusahaan
Perusahaan yang
beroperasi seharusnya mempunyai suatu misi sehingga bias mengetahui arah tujuan
yang ingin dicapai, Misi dapat diartikan sebagai :
·
Alasan pendirian organisasi
·
Memberi batasan dan focus.
·
Menjawab pertanyaan tentang, apa yang akan diberikan
kepada masyarakat.
Adapun
misi perusahaan yang ditetapkan, diantaranya sangat ditentukan faktor
lingkungan konsumen, nilai dan filosofi yang berlaku, pertumbuhan perusahaan,
citra di masyarakat.
Untuk mencapai
misi yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien maka organisasi perlu
menetapkan strategi tertentu. Oleh karena itu strategi dapat diartikan sebagai:
·
Rencana tindakan untuk mencapai misi
·
Memperlihatkan bagaimana misi akan dicapai
·
Merancang pola tentang bagaimana menghadapi serta
menyelesaikan hambatan yang akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan.
2.
Strategi untuk Keunggulan Kompetitip
Untuk
menetapkan strategi bisnis dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif.
3.
Analisis Lingkungan
Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dan memahami lingkungan pelanggan, industry dan pesaing.
4. Menetapkan Misi Perusahaan
Menetapkan alasan
keberadaan perusahaan dan mengidentifikasi nilai produk yang akan diciptakan
oleh perusahaan.
5. Membentuk Strategi
Membangun
keunggulan bersaing seperti harga yang murah, fleksibilitas rancangan atau isi,
mutu, penghantaran yang cepat, ketergantungan, jasa purna jual, atau lini produk
yang luas.
2.
MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING MELALUI OPERASIONAL
Keunggulan
bersaing menunjukkan penciptaan system yang memiliki keunggulan khusus (unik)
di atas pesaing. Keunggulan bersaing dalam MO dapat diciptakan melalui tiga
strategi :
1. Diferensiasi
2. Biaya rendah dan respon cepat.
3. Bersaing dengan Diferensiasi
Diferensiasi
adalah membedakan penawaran organisasi dalam berbagai cara yang akan dianggap
sebagai nilai tambah oleh konsumen. Jadi diferensiasi adalah tentang bagaimana
mambuat keunikan.
Peluang menciptakan
keunikan tidak berada pada kegiatan atau fungsi pokok perusahaan, tetapi dapat
muncul dari apapun yang dilakukan perusahaan. Jadi diferensiasi dapat
diciptakan pada setiap karakteristik fisik atau atribut pelayanan dari produk
yang dihasilkan perusahaan yang berpengaruh pada nilai konsumen. Ini dapat
berupa lini produk yang luas, fitur produk, atau pelayanan produk (seperti
lokasi distribusi produk, deliveri produk atau jasa, reparasi).
Bersaing dengan Biaya
Low-cost
leadership akan menghasilkan pencapaian nilai maksimum konsumen. Strategi biaya rendah ini harus dilakukan pada ke 10 keputusan MO sesuai
dengan nilai yang diharapkan konsumen. Strategi biaya rendah tidak berarti
nilai rendah atau kualitas rendah.
Bersaing dengan Respon
Respon adalah
suatu set nilai yang berhubungan dengan kemampuan dalam kecepatan,
fleksibilitas, dan kehandalan.
Respon fleksibel dapat diartikan sebagai kemampuan
mengantisipasi perubahan di pasar dalam hal inovasi rancangan dan fluktuasi
jumlah produksi.
Respon handal dapat dilakukan dengan penjadwalan yang
handal (reliable) dan hasilnya ditunjukkan kepada konsumen sehingga akan
percaya pada kemampuan perusahaan.
Respon kecepatan dapat berupa kecepatan dalam pengiriman produk ke konsumen
atau kecepatan pengembangan produk.
Adapun tiga strategi yang masing-masing memberikan
peluang bagi para manajer operasional untuk meraih keunggulan adalah :
ü Bersaing pada perbedaan
(Differentistion), keunikan dapat melalui karakteristik fisik maupun atribut
jasa yang ditawarkan kepada konsumen sehingga konsumen mempersepsikannya
sebagai nilai.
ü Bersaing pada biaya (Cost Leadership),
untuk mencapai nilai maksimum yang diinginkan pelanggan tetapi dengan kualitas
yang memadai.
ü Bersaing pada respon cepat (rapid
response), melalui keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan
penghantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan serta
kinerja yang fleksibel.
Dalam prakteknya, ketiga konsep strategi
ini-diferensiasi, biaya rendah dan respon-dapat diterjemahkan kedalam enam
strategi khusus, yaitu :
·
Fleksibilitas dalam disain dan volume,
·
Harga rendah,
·
Pengiriman yang cepat,
·
Kualitas (kesesuaian dan kinerja)
·
Pelayanan purna jual, dan
·
Lini produk yang luas.
3.
10 Keputusan Strategi Dalam Manajemen
Operasional
Adapun 10 hal-hal tersebut
yang telah dirangkum sebagai strategi dalam menghadapi globalisasi adalah dapat
dijelaskan antara lain sebagai berikut :
1.
Perancangan produk dan jasa
Perancangan barang dan jasa menetapkan
sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan. Keputusan biaya,
kualitas dan sumberdaya manusia bergantung pada keputusan perancangan.
2. Pengelolaan kualitas
Ekspektasi pelanggan terhadap kualitas harus ditetapkan,
peraturan dan prosedur dibakukan untuk mengidentifikasi serta mencapai standar
kualitas tersebut.
3. Perancangan proses dan
kapasitas
Keputusan proses yang diambil membuat manajemen mengambil
komitmen dalam hal teknologi, kualitas, penggunaan sumber daya manusia dan
pemeliharaan yang spesifik. Komitmen pengeluaran dan modal ini akan menentukan
struktur biaya dasar suatu perusahaan.
4. Strategi lokasi
Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan
jasa menentukan kesuksesan perusahaan.
5.
Strategi tata letak
Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan,
tingkat karyawan, keputusan teknologi dan kebutuhan persediaan mempengaruhi
tata letak.
6.
Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan
Manusia merupakan bagian yang integral dan
mahal dari keseluruhan rancang sistem. Karenanya, kualitas lingkungan kerja
diberikan, bakat dan keahlian yang dibutuhan, dan upah yang harus ditentukan
dengan jelas.
7.
Manajemen rantai pasokan (supply chain management)
Keputusan ini menjelaskan apa yang harus
dibuat dan apa yang harus dibeli.
8.
Persediaan, perencanaan, kebutuhan bahan baku, dan JIT (just
in time)
Keputusan persediaan dapat dioptimalkan hanya
jika kepuasan pelanggan, pemasok, perencanaan produksi dan sumberdaya manusia
dipertimbangkan.
9.
Penjadwalan jangka menengah dan jangka pendek
Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan
efisien harus dikembangkan.
10. Perawatan (maintenance)
Keputusan harus dibuat pada tingkat
kehandalan dan stabilitas yang diinginkan.
0 komentar